(ilustrasi) Suasana siswa kelas 12. Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. Syamsul Hadi minta TKA tidak menjadi wajib"Harapan saya, soal-soalnya itu betul-betul apa yang sudah dipelajari anak-anak," katanya.
Lebih lanjut, Syamsul mengingatkan bahwa tujuan utama pendidikan adalah membangun kemampuan belajar siswa.
Menurutnya, sekolah harus mampu membuat anak senang belajar dan memiliki budaya belajar yang kuat.
"Jadikan anak-anak kita ini sebagai effective learner, cerdas dalam belajar untuk mempersiapkan diri menjadi life long learner (pembelajar sepanjang hayat)," kata Syamsul.
Ia menekankan, bahwa kemampuan belajar adalah kompetensi mendasar yang dibutuhkan siswa, bahkan setelah lulus dan memasuki dunia kerja.
Baca juga: Siswa di Pamekasan Kerjakan Soal TKA Diawasi CCTV, Sekolah Sebut Pengawasan Sangat Ketat
Syamsul menegaskan bahwa asesmen atau evaluasi di akhir masa studi adalah bagian yang wajar dari sebuah sistem pendidikan. Menurutnya, negara-negara maju juga menerapkannya.
Namun, ia menekankan bahwa hasil asesmen TKA tidak boleh hanya digunakan untuk alat ukur prestasi siswa atau evaluation of learning satu-satunya.
"Hasil dari ini (TKA) harus digunakan untuk memperbaiki apa yang harus kita perbaiki dalam sistem pendidikan nasional kita ke depan. Terutama kemampuan anak-anak untuk belajar," pungkasnya.