Karena pihak sekolah hanya akan diberikan hasil keseluruhan dan semua hasil berupa rambu berwarna merah, kuning dan, hijau.
"Akhirnya sekolah membuat sistem pengaduan dan kedua, mencegah. Jadi ada intervensi," ujarnya.
Meski demikian, Retno menjelaskan AN tidak diikuti oleh semua anak. Peserta AN dipilih langsung secara acak oleh pemerintah agar tergambar secara rill kondisi yang terjadi di sekolah.
Baca juga: Pakar Pendidikan UNY: UN Tidak Bisa Dijadikan Tolok Ukur Kualitas Pendidikan
Kemudian hasil AN berupa rapor pendidikan hanya akan diberikan pada pihak sekolah dan pemerintah daerah untuk dijadikan bahan evaluasi.
"Yang milih pemerintah bukan sekolah. Kalau sekolah nanti yang dipilih yang pintar-pintar aja," jelas Retno.