KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menilai wajar jika ada sekolah yang mewajibkan siswanya ikut Tes Kemampuan Akademik (TKA), meski sebenarnya pengganti UJian Nasional ini tidak wajib diikuti.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) dijadwalkan digelar mulai Oktober 2025 sebagai bagian dari rangkaian Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2026.
Tes ini berfungsi sebagai alat validasi nilai rapor yang diberikan sekolah sekaligus menjadi tolok ukur objektif kemampuan akademik siswa.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen Rahmawati, TKA sebenarnya dari pemerintah tidak wajib, tetapi sekolah kemungkinan sudah sadar bahwa TKA memiliki banyak manfaat.
Selain itu, sekolah juga banyak yang ingin mengetahui kemampuan siswanya secara objektif.
"Jadi kalau ada kepala sekolah yang kemudian seperti tanda kutip mewajibkan atau sangat mendorong, rasa-rasanya ini karena kepala sekolah juga mungkin ingin tahu apakah secara objektif yang sudah diajarkan oleh guru-guru," kata Rahmawati di Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
Baca juga: Sekolah Mulai Wajibkan Siswa Ikut TKA, Bagaimana Aturan Sebenarnya?
Rahmawati menjelaskan, memang secara umum pemerintah tidak mewajibkan siswa ikut TKA, namun pihaknya menegaskan bahwa TKA sangat penting untuk siswa.
Sehingga, pihaknya sangat mendorong siswa sekolah ikut TKA karena sangat bermanfaat untuk mengukur kemampuan akademik individu.
"Di sini konteksnya adalah ini tidak wajib sih (TKA), tapi ini objektif alat ukurnya. Sudah belajar sekian tahun, tidak ingin tahu capaian akademiknya sudah sampai di mana," ujarnya.
"Sudah berdasarkan capaian pembelajaran yang seharusnya dicapai melalui pembelajaran di kelas. Apa tidak mau diambil?," jelas Rahmawati.
Sebelumnya diberitakan, saat ini ada sekolah yang sengaja mewajibkan siswanya kelas 12 SMA untuk ikut TKA.
Hal ini dialami oleh Lusi, anaknya yang berada di bangku kelas 12 salah satu SMA swasta di Jakarta Selatan diwajibkan untuk mengikuti TKA.
Baca juga: Syarat Nilai Rapor Masuk Akpol, Akmil, Sekolah Kedinasan, Diusulkan Pakai Nilai TKA
"Iya (anaknya diwajibkan ikut TKA oleh sekolah)," kata Lusi kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).
Lusi menduga, anaknya diwajibkan ikut TKA karena pihak sekolah tidak ingin kerepotan harus mengurus siswa yang ikut dan tidak ikut.
Meski demikian, Lusi mengaku tidak masalah jika anaknya diwajibkan untuk ikut TKA karena nilainya akan tetap bermanfaat dan dibutuhkan.
"Enggak masalah, lagian juga hasil TKA bakal dibutuhkan," ujarnya.
Lusi juga tidak melakukan persiapan khusus untuk anaknya yang akan menjalani TKA. Hanya pihak sekolah juga yang akan melakukan persiapan TKA seperti latihan-latihan soal.
"Enggak sih (tidak ada persiapan khusus). Dari sekolah katanya akan ada pengayaan kayak latihan-latihan soal," ucap Lusi.
Senada dengan Lusi, salah satu siswa SMA negeri, Meilia (18) ia juga dianjurkan untuk ikut TKA oleh pihak sekolah.
Anjuran yang diberikan pihak sekolah membuat semua siswa kelas 12 di sana memutuskan untuk ikut TKA.
Baca juga: TKA Resmi Jadi Syarat Masuk PTN 2026 Jalur SNBP Gantikan Ujian Nasional
Karena ada anjuran itu, dari seluruh angkatan kelas 12 di sekolah aku ikut semua," kata Meilia kepada Kompas.com, Senin.
Meilia mengatakan, pihak sekolah menggunakan narasi bahwa siswa sebaiknya ikut TKA karena banyak manfaatnya dan tidak akan merugikan siswa.
Narasi itu disampaikan sekolah melalui wali kelas kemudian disampaikan ke semua siswa-siswa di kelas.
"Karena benefit untuk ikutnya pun tidak merugikan. Tentu saja juga sebagai validasi untuk ini benar nggak selama 3 tahun kita di SMA ini benar-benar serius belajar atau enggak. Jadi memang dianjurkan untuk ikut. Dan kalau bisa sih semuanya ikut," ujarnya.
Seluruh siswa, lanjut Meilia, memutuskan ikut meski merasa malas karena keputusan adanya TKA terkesan terburu-buru dan mengacaukan jadwal belajar persiapan masuk perguruan tinggi.
Terlebih lagi, sekarang semua siswa harus kembali mengulang pelajaran dari kelas 10 padahal awalnya fokus untuk persiapan masuk perguruan tinggi.
"Terus kita secara keseluruhan belum siap untuk TKA ini. Jadi daripada keberatan lebih ke malu sih. Kita dihajar sama nanti ada SNBT, terus mempersiapkan rapat untuk SNBP juga, terus ditambah sekarang ada TKA," ungkapnya.
"Jadi jadwal belajar yang udah diatur malah jadi berantakan gara-gara TKA ini. Terus materi-materinya juga jadinya yang harusnya kita dapetin materi kelas 12, justru kita malah harus ngulang materi dari kelas 10 buat persiapan TKA ini," pungkas Meilia.