Maladewa Butuh Tenaga Kerja Sektor Pariwisata dari Indonesia

Kamis, 17 April 2025 | 17:05 WIB
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani saat press conference dalam acara UN Tourism Commision for East Asia and the Pacific & UN Tourism Commision for South Asia (CAP-CSA ke-37) digelar di Hotel Mulya Senayan, Rabu (16/4/2025). (Kompas.com/ Suci Wulandari Putri) Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani saat press conference dalam acara UN Tourism Commision for East Asia and the Pacific & UN Tourism Commision for South Asia (CAP-CSA ke-37) digelar di Hotel Mulya Senayan, Rabu (16/4/2025).

KOMPAS.com - Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan bahwa Maladewa saat ini membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia yang bergerak di sektor pariwisata.

"Dengan Maladewa, mereka sangat ingin kerja sama, pertama di bidang human resource, karena mereka sangat membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia," kata Rizki saat press conference dalam acara UN Tourism Commision for East Asia and the Pacific & UN Tourism Commision for South Asia (CAP-CSA) ke-37 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Baca juga:

Rizki mengatakan bahwa saat ini Maladewa tengah membangun sekitar 100 proyek, sehingga membutuhkan sumber daya manusia dari Indonesia.

Melihat hal ini, Rizki menyampaikan bahwa Menteri Pariwisata Indonesia Widiyanti Putri Wardhana mengatakan Indonesia punya sekolah di bidang pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

"Sudah ada enam sekolah Politeknik Pariwisata dengan kelulusan 2000 (orang) per tahunnya. Jadi ini satu potensi untuk bisa dikerjasamakan," kata Rizki.

Baca juga:

Ia menambahkan bahwa di Maladewa terdapat brand-brand yang juga bisa ditemukan di Indonesia.

Maka dari itu, ia menilai ini bisa menjadi ajang pelatihan untuk bekerja di Maladewa, sebab Maladewa dikenal dengan pariwisata berkelasnya.

"Kaitannya dengan investasi, kita sampaikan juga terkait dengan spa, wellness, karena kita juga kaya sekali dengan produk wellness. Kita sudah cukup lama dalam ekspor, baik produk maupun tenaga kerja untuk bidang spa dan wellness," tutupnya.

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.