Hardiknas 2024, Nadiem Beberkan Capaian Program Merdeka Belajar

Sabtu, 4 Mei 2024 | 10:50 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim memberi pidato dalam Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024  di Kantor Kemendikbud Ristek, Kamis (2/5/2024) (Dokumen Kemendikbud Ristek) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim memberi pidato dalam Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 di Kantor Kemendikbud Ristek, Kamis (2/5/2024)

 

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim membeberkan capaian dari program Merdeka Belajar.

Hal itu diungkapkan Nadiem di acara Puncak Perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 dengan tema "Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar" di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Capaian pertama yang diungkapkan Nadiem adalah ujian nasional yang dihapuskan, kemudian pengadaan Asesmen Nasional.

Baca juga: Hardiknas 2024, Mendikbud Nadiem Pamit dan Titipkan Merdeka Belajar

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tidak lagi berlembar-lembar, adanya keleluasaan guru untuk berkreativitas dalam proses pembelajaran.

"Kemudian Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan yang tidak pernah dimiliki guru sebelumnya untuk berkreativitas di dalam kelas," kata Nadiem.

Selain itu, lanjut Nadiem, capaian juga terlihat pada pendidikan vokasi dan perguruan tinggi yang kerja samanya yang semakin erat antara sekolah dan perguruan tinggi vokasi.

Menurut Nadiem, kerja sama itu ditambah dengan kerja sama industri telah melahirkan semakin banyak inovasi untuk Indonesia.

"Para dosen, kepala jurusan, dekan, dan rektor, mencari cara untuk bisa memberikan hak kepada mahasiswa belajar di luar kampus," ujarnya.

Baca juga: UI Umumkan Biaya Kuliah 2024, Sekian Besaran UKT Semua Jurusan

Kini, kata Nadiem, perguruan tinggi juga semakin terpacu dan berlomba-lomba untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran dan mengadakan program Kampus Merdeka Mandiri.

Terlebih lagi, Kurikulum Merdeka telah digunakan oleh lebih dari 300.000 sekolah secara sukarela dan kini telah diterapkan secara nasional.

Sebanyak 4 juta guru, kepala sekolah, mahasiswa PPG, dan dosen di seluruh Indonesia sudah memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar sebagai sarana untuk saling belajar dan berbagi praktek baik.

Ada juga jutaan mahasiswa yang telah mengikuti program-program Kampus Merdeka, dan membuat Indonesia semakin siap bersaing di dunia internasional.

"Berkat langkah-langkah perubahan yang penuh keberanian itulah kita sekarang bisa sampai di titik ini," pungkas Nadiem.

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.