Desa Pemuteran dan Desa Kemiren Terpilih jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2025

Selasa, 4 November 2025 | 20:00 WIB
Pemuda Suku Osing mengajar tari di Desa Kemiren DOK. Galeri Desa Kemiren (DOK. Galeri Desa Kemiren) Pemuda Suku Osing mengajar tari di Desa Kemiren DOK. Galeri Desa Kemiren

KOMPAS.com - Desa Wisata Pemuteran, Bali dan Desa Wisata Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur terpilih menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2025 dari United Nations Tourism ( UN Tourism) atau Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) 2025.

Kedua desa ini berhasil masuk ke dalam daftar 52 desa dari seluruh kawasan Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Timur Tengah yang mendapat penghargaan PBB.

Proses seleksi ini dilakukan sangat ketat. Kedua desa tersebut harus bersaing dengan 270 desa wisata dari 65 negara di seluruh dunia.

Desa Wisata Pemuteran, Bali mendapat penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik oleh UN Tourism 2025.

Baca juga: Mengenal Uniknya Rumah Adat Using di Desa Kemiren Banyuwangi

Sementara Desa Wisata Osing Kemiren, mendapat penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik dalam Program Peningkatan Pariwisata PBB.

"Desa Wisata Terbaik 2025 kami menyoroti komunitas yang berupaya melindungi warisan budaya mereka, melestarikan sumber daya alam mereka, dan menciptakan peluang ekonomi melalui pariwisata," kata Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB, Zurab Pololikashvili, dikutip dari siaran resmi UN Tourism, Selasa (4/11/2025).

Ia melanjutkan, desa-desa tersebut menunjukkan bahwa dengan merangkul pariwisata, mereka dapat mendorong inklusi sosial dan membangun masa depan.

Daya Tarik Desa Wisata Pemuteran Bali

Pantai Pemuteran, Buleleng, BaliKOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Pantai Pemuteran, Buleleng, Bali
Menambahkan dari Kompas.com (17/10/2025), Desa Pemuteran dikenal sebagai desa pesisir di Buleleng, Bali, yang memikat wisatawan lewat keindahan alam laut, kekayaan budaya, dan komitmen kuat terhadap pariwisata berkelanjutan.

Desa ini telah menjalankan berbagai inisiatif, seperti pelestarian ekosistem terumbu karang, pengembangan ekowisata berbasis komunitas, serta pelestarian kearifan lokal Bali.

Salah satu daya tarik utama Pemuteran adalah Biorock Pemuteran, kawasan konservasi terumbu karang yang memadukan teknologi dan kearifan lokal.

Uniknya, wisatawan bisa melakukan snorkeling langsung dari garis tepi pantai, tanpa harus menyewa perahu ke tengah laut.

Baca juga: Keindahan Desa Wisata Pemuteran Bali, Desa Wisata Terbaik Dunia 2025

Biorock menggunakan teknologi elektrolisis mineral laut yang membantu mempercepat pertumbuhan terumbu karang.

Hasilnya, ekosistem bawah laut di kawasan ini tumbuh subur, menghadirkan pemandangan yang memesona.

Kamu bisa menyaksikan karang warna-warni berpadu dengan ikan tropis yang berenang di sekitarnya.

Daya Tarik Desa Wisata Osing Kemiren

Ritual adat Barong Ider Bumi di Desa Kemiren Banyuwangi (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Ritual adat Barong Ider Bumi di Desa Kemiren Banyuwangi

Kepala Desa Wisata Osing Kemiren Mohamad Arifin menuturkan daya tarik yang diunggulkan di Desa Wisata Osing Kemiren yaitu nilai budaya, adat istiadat, seni, serta kearifan lokal.

"Daya tarik wisatanya bukan alam tapi atraksi budaya dan eduksai tentang budaya Osing," kata Arifin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (19/10/2025).

Arifin menceritakan, jauh sebelum menjadi desa yang kini dikenal hingga ke mancanegara, Desa Wisata Osing Kemiren bermula dari keinginan masyarakat setempat untuk tetap melestarikan budaya suku Osing.

Keunikan budaya suku Osing terlihat dari bahasa, arsitektur rumah tradisional, serta berbagai ritual dan upacara adat yang masih dijalankan hingga kini.

Baca juga: Pengalaman Snorkeling di Biorock Pemuteran, Lihat Konservasi Terumbu Karang

Untuk diketahui, Desa Wisata Osing Kemiren sebelumnya juga mendapat penghargaan Internasional The 5th ASEAN Homestay Award 2025 pada awal 2025.

Menurut Arifin, salah satu faktor homestay di Desa Wisata Osing Kemiren berhasil mendapatkan penghargaan karena kesederhanaan dan keramahtamahan pengelola homestay.

"Dari kesederhanaan, orisinal rumah yang masih dijaga oleh masyarakat, ibu-ibu di sana (homestay) menyambut tamu dengan nilai-nilai kearifan lokal," katanya.

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.